Pemerintah Indonesia mendukung usulan Kerajaan Arab Saudi agar Oasis Al-Ahsa menjadi situs warisan dunia. Usulan tersebut diajukan kepada Badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO).

“Dukungan Indonesia itu disampaikan dalam Sesi Ke-42 Komite Warisan Dunia yang diadakan di Manama, Bahrain pada 24 Juni-4 Juli 2018,” kata Duta Besar Agus Maftuh dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin, 1/7.

Atas dukungan tersebut Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud sebagai Presiden al-Hai’ah al-Amah li as-Siyahah wal Turas al-Watany (Badan Pariwisata dan Peninggalan Nasional ) Arab Saudi menyatakan terima kasih kepada Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Pernyataan itu dismapaikan melalui sambungan telepon belum lama ini.

Menurut Agus delegasi Indonesia dan 20 negara anggota komite paling bergengsi menyetujui Oasis Al-Ahsa dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dr Hotmangaradja Pandjaitan yang juga Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Prancis dan Wakil Tetap RI untuk UNESCO.

Oasis Al-Ahsa terletak di wilayah Arab Saudi Timur. Mata air tawar alami ini telah muncul di wilayah tersebut sejak ribuan tahun yang lalu. Daerah di sekitar mata air itu menjadi tempat tinggal bagi manusia prasejarah.

Dalam pembicaran dengan Pangeran Sultan yang merupakan putra kedua Raja Salman itu, Agus menegaskan Indonesia siap bekerja sama dalam merawat situs-situs dunia tersebut. Dia meyakinkan pada Pangeran Sultan bahwa Indonesia memiliki pengalaman yang cukup dalam konservasi dan pelestarian budaya.

Agus menunjuk program konservasi dan pelestarian budaya seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Kedua candi tersebut sudah lama masuk dalam daftar warisan UNESCO.

Selain Oasis Al-Ahsa, beberapa situs sejarah Saudi telah masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO, salah satunya Madain Saleh. Lalu ada Distrik At-Turaif di Dir’iyah, “Historic Jeddah” atau Gerbang ke Mekkah atau Baabul Makkah, dan “rock art” atau lukisan purba di Ha’il.

source :ANTARA