Mie Ramen telah menjadi sajian mie yang mendunia. Menu ini terkenal dengan rasa kuah lezat. Kata ramen adalah pinjaman Jepang dari lamian Cina (拉麵). Sampai tahun 1950-an, ramen disebut shina soba (支那 そ ば, secara harfiah “soba Cina”) tapi hari ini chūka soba (中華 そ ば, juga berarti “soba Cina”) atau hanya Ramen (ラ ー メ ン) yang lebih umum, seperti kata “支那” (Shina, yang berarti “China”) telah memperoleh konotasi yang merendahkan.
Pada tahun 1900, banyak orang pendatang China merantau ke Jepang dan membuka kios makanan portabel sejenis angkringan dan gerobak warung tenda, menjual kue ramen dan gyōza kepada para pekerja. Keberadaan restoran yang menyajikan masakan Cina dari Kanton dan Shanghai sangat populer di Jepang karena menawarkan hidangan murah meriah yaitu ramen mie sederhana (dipotong daripada ditarik dengan tangan), beberapa topping, dan kaldu yang diberi rasa garam dan tulang babi.
Menjelang pertengahan 1900-an, kios-kios ini menggunakan sejenis tanduk musikal yang disebut charumera (dari charamela Portugis) untuk mengiklankan kehadiran mereka, sebuah praktik yang masih dilakukan oleh beberapa vendor melalui loudspeaker dan rekaman yang dilingkarkan. Pada awal periode Shōwa, ramen telah menjadi hidangan populer saat makan di luar rumah maupun sebagai comfort food cepat saji.
Menurut ramen ahli Hiroshi Osaki, toko ramen khusus pertama dibuka di Yokohama pada tahun 1910. Kansui adalah bahan pembeda dalam mie ramen, dan berasal dari Mongolia Dalam, di mana beberapa danau mengandung sejumlah besar mineral ini dan airnya dikatakan sempurna untuk membuat mie ini.
Di Jepang ada beberapa jenis ramen populer yang perlu dicoba. Ramen termasuk salah satu makanan Jepang yang terkenal. Biasanya sajian ini identik dengan paduan kuah gurih, daging dan sayuran.
Sebenarnya ada banyak varian ramen di Jepang. Berikut 5 jenis yang cukup populer;
1. Shoyu
Kaldu ramen ini cenderung jernih dan agak kecokelatan. Sajian punya citarasa ringan yang dibumbui kecap asin soy sauce (shoyu). Biasanya kaldu terbuat dari ayam, tapi ada juga pemakaian daging babi atau daging lainnya. Jenis mie keriting kerap dipakai dalam shoyu ramen. Jika menu di restoran tidak menyebut jenis ramen, bisa jadi itu shoyu ramen karena paling umum.
2. Shio
Kuah dalam shio ramen hanya diberi rasa garam. Cirinya berupa kuah jernih berwarna kekuningan. Menurut NDTV, biasanya shio ramen dibuat memakai kaldu ayam. Tapi ada pula penggunaan daging lain tergantung wilayah. Menu ini juga memakai banyak rumput laut.
3. Tsukemen
Ini merupakan jenis ramen yang agak jarang tersebar di banyak negara. Kuahnya kental dan kecokelatan, tidak seperti ramen lainnya. Biasa mie dalam tsukemen disajikan terpisah. Sehingga perlu mencelupnya dalam kuah kaldu baru kemudian dinikmati.
Tsukemen kerap memakai mie soba yang disajikan dingin dengan kuah hangat. Ini membuat mie lebih empuk. Tapi mie juga bisa disajikan sesuai suhu ruang.
4. Miso
Ramen ini dibumbui miso atau pasta kedelai. Kuahnya kental dan kecokelatan. Citarasanya sendiri cukup kompleks dan tidak seringan shoyu atau shio. Tapi tetap cocok mengatasi hawa dingin. Kabarnya miso ramen berasal dari Hokkaido. Kemudian populer di seluruh Jepang dan dunia karena citarasa khas miso.
5. Tonkotsu
Kuah ramen ini terbuat dari tulang babi yang dimasak sampai bertekstur creamy dan putih. Perlu waktu masak sampai 20 jam untuk menghasilkan tekstur seperti susu. Rasanya pun begitu gurih.