Bangsa Cina memiliki ragam budaya dan ragam nama klan atau nama marga. Pada masa Dinasti Qin dan Dinasti Han, asal usul marga An () adalah dari Anxi, yang dalam bahasa lokal adalah “Arsacid”. Marga An () diberikan kepada rakyat di wilayah Arsacid, seperti An Shigao, keluarga kerajaan Arsacid.

Selama masa Dinasti Wei Utara, Anchi / Anzhi (安迟) adalah nama keluarga Xianbei dari suku Uyghur (回鹘人). Nama keluarga Anchi / Anzhi (安迟) kemudian diubah menjadi satu suku kata, yaitu An ().

Pada masa Dinasti Tang, An terkadang digunakan sebagai nama keluarga di wilayah Sogdia (saat ini adalah Uzbekistan).

Selama Dinasti Qing, Ardan (阿尔丹), orang Daur (达斡尔族), diberi nama keluarga An () dengan dialek Ar.

Garis lain berasal dari masa Dinasti Ming, Raja negara Sulu (saat ini Filipina), Baduge Bahala, berkunjung ke Tiongkok. Raja ini meninggal di Dezhou dan Kaisar Yongle menyelenggarakan pemakaman agung untuknya. Anak laki-laki Baduge yang bernama Wenhala dan Andulu beserta keluarga menetap di Tiongkok. Keturunan dari Anhala mempergunakan An () sebagai nama marga.

Beberapa tokoh terkenal bermarga An () yang dikenal dalam peradaban bangsa Cina adalah sebagai berikut:

  • An Shigao (安世高), Seorang penyebar pertama agama Buddha dan ajarab Buddhistme ke Tiongkok.
  • An Chonghui (安重誨), kepala staf dan kepala penasehat Li Siyuan (Kaisar Mingzong) pada masa Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.

Jadi, bangsa Cina sangat banyak memiliki perjalanan sejarah dalam membangun peradabannya. Ayo, dapatkan informasi menarik lainnya dari indonesiar.com.