• Bapa atau tete, digunakan untuk memanggil pria yang lebih tua atau sudah sepuh. Contoh penggunaan: “Permisi bapa/tete, sa mau beli pinang bisa kah?”.
  • Mama atau nene, digunakan untuk memanggil wanita yang lebih tua ataupun sudah sepuh. Contoh penggunaan: “Permisi mama/nene, sa boleh tanya alamat ini kah?”.
  • Om, digunakan untuk memanggil pria yang lebih tua yang berusia paruh baya (dewasa-muda). Contoh penggunaan: “Permisi om, ada sirih kah?”.
  • Tante, digunakan untuk memanggil wanita yang lebih tua yang berusia paruh baya (dewasa-muda). Contoh penggunaan: “Permisi tante, mau tanya tante kenal Yohanes Gombo kah?”.
  • Kaka, digunakan untuk memanggil pria atau wanita yang lebih tua maupun yang sederajat. Panggilan ini biasa digunakan jika kita belum terlalu mengenal orang yang hendak kita ajak bicara. Contoh penggunaan: “Baru, kaka dong sekarang kerja di mana kalo boleh tahu?”.
  • Pace, digunakan untuk memanggil pria yang sederajat, yang sudah akrab . Panggilan ini sama dengan panggilan “bro” dalam bahasa gaul pada umumnya. Contoh penggunaan: “Pace, kam kenapa tra masuk sekolah kemarin?”.
  • Nona, digunakan untuk memanggil wanita yang sederajat, yang sudah akrab. Panggilan ini sama dengan panggilan “sis” dalam bahasa gaul pada umumnya. Contoh penggunaan: “Nona ehh, kam stop makan banyak, nanti badan naik baru.”
  • Ade, digunakan untuk memanggil pria atau wanita yang lebih muda. Selain itu, panggilan ini juga biasa digunakan sebagai bentuk godaan oleh pria kepada wanita yang lebih muda ataupun sederajat. Contoh penggunaan: “Ade manis, kam su makan ka? Kalo belum, tong pi cari makan sudah.”