Siapa sangka nyamuk diciptakan tuhan ada manfaatnya,
Bicara mengenai nyamuk, mungkin yang ada di benak kita adalah obat nyamuk, gatal, menyebalkan, mengganggu, pembawa penyakit, dan sebagainya. Segudang pandangan negatif yang jelas telah melekat pada nyamuk. Terlebih nyamuk telah sejak lama nyamuk menyandang predikat sebagai pembawa penyakit dan menjadi biang keladi penyebab wabah.
Lebih jauh lagi, ketika musim hujan tiba maka seketika itu pula peringatan yang tak henti-hentinya masyarakat dihimbau untuk melakukan pembasmian massal atas populasi nyamuk. Pasalnya pada musim penghujan nyamuk yang disebut Aedes aegypti ditengarai sebagai tersangka utama tersebarnya wabah Demam Berdarah Dengue. Jenis lain seperti Culex tidak memiliki nasib yang agak jauh berbeda dengan rekannya spesies Aedes aegypti.
Sampai saat ini nyamuk dianggap sebagai binatang pemakan darah. Keberadaannya pun telah dianggap merisaukan, misalnya terkait jentik nyamuk. Dikarenakan hal ini, maka tak ayal kita tak akan menemui manfaat sedikitpun pada nyamuk, selain dianggap vampireyang menakutkan.
Pada faktanya, nyamuk adalah pemakan nektar bunga, baik itu jantan dan betina. Lalu apa tujuannya nyamuk menghisap darah? Tujuan ini tidak lain adalah dalam rangka kelangsungan proses regenerasi nyamuk. Ya, nyamuk betina menghisap darah dengan tujuan mendapatkan manfaat protein untuk tujuan perkembangbiakan. Telur nyamuk membutuhkan protein yang digunakan untuk proses metamorfosa. Hal ini tidak jauh berbeda dengan embrio pada telur ayam yang memperoleh nutrisi untuh menjadi ayam yang siap menetas dengan memanfaatkan protein dan senyawa lain yang telah telah tersedia dalam sebuah telur.
Hasil penelitian terakhir dari studi entimologi university of Floridamenyatakan bahwa nyamuk akan mendeteksi dan memilih darah yang akan disedot. Darah yang berbau asam, misalnya asam laktat dan asam urat, serta darah yang berbau kolesterol menjadi primadona untuk dihisap oleh nyamuk.
Nyamuk akan memindai zona darah yang akan dihisap dengan mengandalkan pengelihatan dan sensor panas. Penerima panas pada nyamuk cukup peka untuk mendeteksi perbedaan suhu hingga sekecil 1/100oC. Selanjutnya, nyamuk akan menghisap darah yang banyak mengandung kolesterol dan vitamin B, karena nyamuk tidak dapat memproduksi senyawa tersebut.
Salah satu jenis kolesterol, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) adalah ikatan antara lemak dan protein. Keberadaan LDL yang berlebihan dalam darah akan berimbas keapda pengerasan pembuluh darah. LDL akan cenderung mengendap di dinding pembuluh darah. Pembuluh darah terkecil, yaitu pembuluh darah kapiler. Sedangkan pembuluh darah kapiler banyak terdapat di jaringan adiposa. Jaringan adiposa sendiri adalah tempat dimana lemak terkumpul, maka erat kaitannya antara LDL dan peningkatan lemak di jaringan adiposa.
Nyamuk yang telah memindai zona ikatan protein dan kolesterol akan mengambil darah dari tempat tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Nyamuk juga menggunakan sensor pendeteksi asam laktat dan asam urat, sedangkan asam urat juga adalah senyawa yang apabila dalam jumlah banyak akan cenderung mengendap dan menyebabkan inflamasi, namun nyamuk menyukai darah yang mengandung asam urat. Sedangkan asam laktat salah satunya akan terbentuk ketika reaksi kimia untuk memberikan energi pada otot.
Otot yang kekurangan oksigen ketika perubahan energi dari gula yang dibawa oleh darah maka akan menyebabkan nyeri di otot, hal ini bisa terjadi apabila seseorang tidak melakukan warming up ketika olahraga.
Otot yang terasa nyeri biasanya akan terasa lebih panas dari bagian lain apabila diraba dengan kulit tangan. Namun, nyamuk memiliki sensor yang lebih canggih untuk mendeteksi hal ini agar darah di area tersebut dapat terdeteksi. Dengan demikian, kita akan melihat peran dari nyamuk bagi manusia, yang salah satunya dapat dijadikan indikator dini bagi permasalahan kesehatan manusia.
Nyamuk betina menaruh telur pada dedaunan lembab atau kolam-kolam dan diberi makan berupa darah sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Namun sebelumnya, nyamuk betina ini menjelajahi wilayah yang ada dengan sangat teliti menggunakan reseptornya yang sangat peka yang terletak pada perutnya.
Perkembangan selanjutnya dari telur nyamuk adalah larva. Untuk dapat bertahan hidup, larva membuat pusaran kecil di dalam air, dengan menggunakan dua anggota badan yang berbulu dan mirip kipas angin. Dengan cara bergantung terjungkir di dalam air, larva bernapas melalui pipa udara yang mirip “snorkel” yang digunakan para penyelam. Pusaran ini juga membuat bakteri atau mikroorganisme lainnya mengalir ke mulutnya, artinya makanan dapat tersantap dengan sistem ini.
Jika ditelisik, tenyata keberadaan nyamuk dalam air kotor berfungsi untuk mengurangi populasi mikroorganisme dan bakteri terutama bakteri parasit yang terdapat pada air kotor. Lalu bagaimana jika jentik dibasmi dengan abate dan air kotornya kita biarkan semisal yang terjadi pada selokan?