Status janda bukanlah hal yang diinginkan setiap wanita. Tanpa kita tahu masalah apa yang dialami wanita itu hingga rumah tangganya berujung perceraian.

Berbeda halnya dengan status janda mati yang lebih banyak mendapat penghormatan dalam masyarakat karena dari secara umum. Janda yang ditinggal mati oleh suaminya adalah istri yang berjuang menemani hingga maut memisahkan.

Kembali pada status janda cerai, apalagi jika sudah memiliki anak dari pasangan sebelumnya. Berbagai stigma buruk yang ditimpakan kepada mereka yang akan kembali menikah. Banyak yang menganggap bahwa mereka tidak kompatibel untuk hubungan yang stabil dalam jangka panjang

Menikahi janda beranak bukan hal yang sepele. Jika kamu berkeinginan membentuk keluarga yang harmonis dengan menikahi janda beranak tentunya tidak salah. Namun, ada beberapa hal yang wajib dipersiapkan sejak awal. Diantaranya:

  • Memiliki Mental yang Kuat

Tanamkan niat kuat agar mental tersugesti positif. Kamu akan menjadi kepala keluarga. Jangan percaya fitnah berupa gosip dan isu miring dengan memperkuat hubungan antara kamu dan dia.

  • Tetap Percaya Diri dan Abaikan bisikan miring

Butuh keyakinan yang kuat satu dengan pasangan. Coba bicarakan setiap hal yang dirasa. Selalu jalin komunikasi, bicara hati ke hati di saat santai. Jangan dulu terburu napsu membicarakan apa yang kamu kurang sukai.

  • Tetap menjalin silaturahmi

Jalinlah silaturahmi antara keluarga besar dan saudara-saudara terdekat sang istri. Termasuk komunikasi baik dengan mantan dari istri. Karena adanya anak yang memerlukan relasi harmoni dalam lingkaran keluarganya. Harmoni yang juga berpengaruh pada kelanggengan pernikahan kamu.

Jangan berupaya memberi pengaruh buruk kepada anak tiri tentang ayahnya. Walau bagaiamanapun. Anak tetap harus memiliki sosok ayah yang baik. Jangan sampai dia tertekan dengan adanya kehadiran Anda sebagai ayah sambung.

  • Terima kekurangan pasangan

Kekurangan pertama yang terlihat dari pasangan kamu tentu adalah status dan masa lalunya. Mungkin lebih banyak cerita bahagia, atau malah sebaliknya. Terima pengalamannya yang lebih dalam membina hubungan pernikahan. Anggap saja pengalamannya selama ini sebagai ladang untuk kamu belajar dan menutupi kekurangan yang belum Anda pahami.

  • Buatlah rencana masa depan

Ini adalah pernikahan yang pertama bagi kamu dan kedua baginya, rencanakan bagaimana mengasuh anak, bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran, program memiliki anak, membangun rumah dan sebagainya. Fokuslah dengan hal positif yang akan membawa kebaikan.

  • Bekal restu orangtua

Kunci utama dari langkah awal pernikahan adalah restu. Dalam hal ini izin dari orang tua kamu. Izin menikah adalah doa, bekal terbesar Sekaligus sdukungan kuat untuk menghadapi berbagai cobaan.

Banyak yang mengabaikan restu orangtua hanya demi mengejar cinta. Padahal cinta tanpa restu adalah hal tidak baik. Dalam hal ini agama mengisyaratkan jika ridho Tuhan ada dalam ridonya orangtua. Hal baik jika menghormati dan meminta izin walaupun harus berjuang meluluhkan hati mereka.

  • Berlapang dada

Kamu dan mantan suaminya tentu berbeda, keduanya memiliki karakter yang unik dan layak mendapat cinta pasangan. Tidak perlu bersaing menjadi yang terbaik di depan pasangan, karena memang tak ada yang perlu dibandingkan satu sama lain. Suka atau tidak tentu mantan memiliki tempat tidak baik di hati pasangan. Namun, bukan dalam arti harus terbelenggu memikirkannya. Karena wanita yang sudah memilihmu memiliki keinginan kuat untuk memiliki masa depan.

Berlapang hati wajib, karena mereka memiliki masa lalu yang berbeda denganmu yang mungkin belum memiliki pasangan sebelumnya.

  • Menjalin kedekatan emosional dengan anak tiri

Anak tiri dapat menentukan kesuksesan dalam berumah tangga harmonis. Posisikan dia sebagai anak kandung. Sudah konsekuensimu menikahi ibunya sehingga wajib menyayangi anaknya. Mungkin sulit pada awalnya, tapi percayalah. Kedekatan yang terjalin akan membuat anak nyaman. Apresiasi kemampuannya dan beri motivasi ketika dia merasa tidak percaya diri. Jika nanti sudah lahir anak kandung dari pernikahan dengan pasangan kamu. Jangan diskriminatif, anggaplah anak tiri sebagai anak kandung dan berikan perhatian dan perlakuan yang sama.

Itulah, langkah yang bisa kamu tempuh untuk menjalin keharmonisan dengan istri dan anak tiri. Mencoba berusaha adalah kewajiban setiap orang. Sisanya berdoa dan berserah diri. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa menjaga kesehatan dan tetap bersemangat ya!