Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, Sultan Mahmudsyah meninggalkan Malaka.
Sultan Mahmud mendirikan Kesultanan Melayu Johor yang berpusat di Johor (Malaysia) dan Kepulauan Riau (Indonesia).
Sultan Mahmudsyah terus mencoba untuk menyerang Portugis di Melaka dari 1511 hingga 1526. Namun tidak berhasil, Sultan Mahmud pada akhir hayatnya meninggal dunia di Kampar, Riau pada tahun 1528 dan dikenali sebagai Sultan Kampar.
(Pada saat ini, Bupati Kampar H Azis Zaenal SH MM dinobatkan sebagai Sultan Kampar Ke XIV Khalifatullah Akhirul Zaman .Di Kampar Kab.Kampar,Riau dan masih tersimpan cap mohor Sultan Malaka Sultan Mahmudsyah)
Menurut Sejarah Melayu, ketika Hang Jebat terbunuh di tangan Hang Tuah, Hang Nadim masih di dalam kandungan ibunya Dang Wangi yang hamil 7 bulan.
Hang Nadim menjadi anak angkat Hang Tuah, dan ketika dewasa dikawinkan dengan Tun Mas Jiwa putri Hang Tuah.
Setelah itu Laksamana Hang Tuah meninggalkan Malaka dan tidak diketahui keberadaannya (1495), dan Khoja Hassan dilantik menjadi laksamana yang baru.
Jabatan laksamana setelah itu diberikan kepada Hang Nadim (1509).
Hang Nadim berperang dengan Sultan Mahmud menyerang Melaka dari Portugis tahun 1519 dan 1524. Pada tahun 1516.
Laksamana Hang Nadim menyerang Melaka meski tanpa hasil.Pada tahun 1524, Hang Nadim juga berhasil mengepung Melaka dengan menghentikan perbekalan makanan dan logistik sehingga Portugis kelabakan dan meminta bantuan dari Goa, India .
Hang Nadim berhasil mengalahkan Portugis ketika mereka menyerang Bintan , Kepulauan Riau .
Setelah Sultan Mahmud Shah mangkat pada tahun 1528, beliau menjadi orang kepercayaan putera baginda Raja Ali yang bergelar Sultan Alauddin Riayat Syah II hingga tahun 1564.
Setelah itu Laksamana Hang Nadim berturut turut mengabdi kepada Sultan Muzaffar Shah II (1564 -1570), Sultan Abdul Jalil Shah I (1570 -1571), dan Sultan Ali Jalla (1571-1597).
Penulis: Yudi Ramid