Menjadi penipu tentu tidak ada yang memimpikan seperti itu. Namun, hal itu bisa berjalan dengan sendirinya, apalagi pada sebuah hubungan asmara. Menjadi penipu di sini bukan menimu untuk materi, melainkan menipu status hubungan, di mana ia kerap memiliki hubungan lain di luar hubungan dengan Anda.

Kebiasaan menjadi penipu tidak akan sekejap berubah. Begitu juga dengan orang baru yang mereka kencani. Untuk itu, Anda harus benar-benar siap saat “merekrut” kekasih baru. Anda harus mengenalnya lebih dahulu masa lalunya. Jangan terlalu dibutakan asmara, karena sesuatu yang menyakitkan bukan dirinya yang merasakan, melainkan Anda sendiri.

Hal tersebut sempat dialami seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan swasta dalam bidang IT, sebut saja Wildan. Ia adalah pria yang sebenarnya baik, menerima masa lalu wanita yang menurutnya akan berubah. Namun, sepertinya hal itu omong kosong, sekali penipu selalu menjadi penipu. “Gagal terus sih sering,” kelakarnya.

Ia bercerita, tidak dipungkiri memang masa lalunya wanita yang ia kencani kerap dekat pria lain ketika hubungannya sedang tidak baik dengan kekasihnya. “Jelek sih kebiasaannya, tapi apa ya, ngangenin,” katanya.

Paras cantik, sikap yang sopan, dan membuat Wildan kerap merasakan rindu menjadi daya tariknya. Namun, tak dipungkiri akhir hubungan keduanya memang karena mudahnya orang ketiga berada di sisi si wanita. “Awal-awal sabar, namanya juga masih seumur jagung jadiannya. Tapi lama-lama ya nyesek juga,” ucapnya.

Berkaca dari pengalamannya, Anda yang berbaik hati dengan menerima masa lalu perlu waspada. Meski pepetah “sekali penipu, selalu menjadi penipu” ini tidak selalu benar, namun tetap Anda harus berhati-hati. Tentu untuk Anda sendiri. 

Untuk itu, berikut setidaknya ada lima panduan yang dapat Anda gunakan membuat keputusan sebelum menerima wanita baru dalam hidup Anda dengan masa lalu yang sedikit mengkhawatirkan. 

1. Menimbang Masa Lalu Mereka
Ketika Anda memutuskan untuk menerima kembali si dia dengan segala konsekuensinya, atau menerima seseorang yang baru, Anda harus mempertimbangkan masa lalunya. Meski yang lalu biarlah berlalu, tetapi waspada adalah jalan terbaik untuk Anda. 

Karena secara faktual, peluang tertinggi adalah bahwa kekasih Anda akan memperlakukan batasan hubungan Anda seperti mereka memperlakukan batasan-batasan itu dalam hubungan lain masa lalunya. 

Dalam studi demi studi, perilaku masa lalu adalah bola kristal untuk Anda, dan itu adalah prediktor tunggal terbaik tentang bagaimana kita akan berperilaku, mengingat keadaan yang serupa. 

Itu salah satu alasan mengapa seseorang yang tertipu dengan Anda cenderung untuk menipu pada Anda. Abaikan aturan praktis ini, dan Anda akan terluka lagi dan lagi. Orang cenderung melakukan apa dan siapa yang mereka lakukan sebelumnya.

2. Catat Waktu Mereka
Masa lalu yang terpaut hanya hitungan bulan sangat penting dipikrikan. Pertanyaannya, sudah berapa lama hubungan asmaranya dengan hubungan sebelumnya? Seseorang yang berselingkuh bulan lalu dan mengatakan itu tidak akan terjadi lagi mungkin mengatakan yang sebenarnya. Tetapi orang yang berselingkuh sekali, sepuluh tahun yang lalu, dan tidak pernah melakukannya lagi, jauh lebih aman.

Pengaturan atau pengalaman waktu juga penting dalam konteks hubungan mereka sebelumnya (masa lalu). Kebanyakan orang, termasuk orang-orang yang pernah berselingkuh, bukanlah orang sinting yang disengaja. Tetapi kelompok yang secara statistik kecil melihat sebagai hak mereka. Jika mereka telah menipu di awal fase cinta yang penuh gairah dari sebuah hubungan, itu adalah bendera merah Anda dengan salah satunya.

3. Periksa Kebiasaan Mereka
Sebuah kebiasaan memang kerap akan sulit dibinasakan dari setiap individunya. Begitupun kebiasaan berselingkuh ketika sebuah hubungan di ujung tanduk atau sedang dalam masalah. Untuk itu Anda perlu memerika kebiasaannya. Di masa lalu, apakah kekasih Anda kerap melakukan “kebodohan” saat masa-masa sulit dalam hubungan? atau memang justru bertahan.

4. Meminta Penjelasan
Alasan apa yang mebuat Anda harus bertahan dengan dia ketika Anda mengetahui ketika si dia kerap melakukan perselingkuhan di masa lalu? Apakah saat dengan Anda ia menawarkan alasan atau penjelasan? Apakah mereka pasrah atau ingin berkomitmen dengan Anda untuk mengubah kebiasaan buruknya?

Karena ketika Anda memutuskan untuk meraih hatinya dengan masa lalu yang kurang baik, tentu tanggungjawab ada pada diri Anda. Namun, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan tentu untuk mengulang kembali jauh lebih mungkin.

5. Pertimbangkan Diri Anda
Jika Anda terlalu lama berpikir dan cenderung waswas terhadap masa lalu wanita yang sedang Anda dekati, lebih baik urungkan niat Anda untuk menjadikannya kekasih Anda. Hidup dengan rasa takut konstan bertentangan dengan mencintai diri sendiri. Jika Anda yang lebih baik atau menunggu yang lebih baik mungkin adalah jalan keluar yang lebih baik pula.