Mungkin kamu masih belum percaya bahwa sikat gigi dengan impotensi memiliki hubungannya . Namun penelitian asal Turki telah membuktikan hal ini. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa jarang sikat gigi dapat menyebabkan pria tiga kali lebih mungkin mengalami masalah impotensi.
Alasan dari penelitian tersebut, malasnya orang melakukan sikat gigi, tidak hanya membuat mulut beraroma tidak sedap. Selain itu, jarangnya sikat gigi juga dapat menimbulkan peradangan pada gusi. Peradangan ini disebabkan oleh bakteri yang berasal dari sisa-sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak dibersihkan secara teratur.
Maka dari itu, pria yang mengalami peradangan gusi akan lebih sulit menerima rangsangan seksua. Karena peradangan yang terjadi ini mengganggu kinerja sistem syaraf yang seharusnya mengolah stimulasi seksual yang ada yang kemudian diteruskan ke Mr P hingga dapat melakukan ereksi.
Ketika seoran pria lebih malas lagi menyikat giginya dan terus dibiarkan sejak dini, bisa menyebabkan impotensi yang lebih serius. Sehingga, hal tersebutlah para ahli menyebutkan kebiasaan tidak menyikat gigi adalah penyebab impotensi.
Penelitian yang dilakukan kepada 160 orang oleh para peneliti dari Universitas Inonu Turki ini diketahu, setengah dari pria yang berusia 30 dan 40 mengalami disfungsi ereksi. Setengah lagi yang tidak mengalami impotensi diketahui memiliki aktivitas sikat gigi yang baik.
“Ya, 53 persen pria dengan disfungsi ereksi mengalami masalah peradangan gusi. Dan hanya ada 23 persen pria yang mengalami masalah gusi namun tidak mengeluh adanya gangguan ereksi,” tutur Fatih Oguz, salah satu dari peneliti itu.
Kemudian, Fatih juga melanjutkan bahwa, apabila hasil penelitian ini dikonjungsikan dengan faktor lain seperti berat badan, usia, kesehatan tubuh, penghasilan, dan pendidikan terakhir, diketahyi bahwa pria dengan masalah kesehatan gigi yang parah bisa menjadi penyebab impotensi 3, 3 kali lipat lebih mungkin.
Fatin juga menyebutkan, bahwa masalah gigi yang berbahaya dan bisa menyebabkan impotensi adalah periondontitis. Bahkan, penelitian terdahulu mengenai periondontitis ini dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung kronis, yang memang dapat menyerah lebih banyak terhadap seorang pria.
Meski keterkaitan antara periondontitis dan impotensi masih harus dilakukan penelitian, Profesor Leonard Gomella, ketua Departemen Urologi di Universitas Thomas Jefferson mengatakan, karena penyakit periondontal dianggap sebagai gangguan inflamasi, maka mungkin penyakit ini juga memainkan peran dalam timbulnya impotensi.
Peneliti lain dari China Luzhou Medical College mengatakan, mereka yang mengidap periondontitis akan menghambat kemampuan tubuh untuk membentuk enzim eNOS yang merupakan enzim yang terlibat langsung dalam proses ereksi kejantanan pria. Tidak ada enzim, kata Luzhou, berarti tidak ada ereksi. *