Untuk menambah wawasan kamu, kami akan memberikan pembahasan dari judul artikel ini. Semua pelakor itu seram. Kalau di paksa memilih, jujur lebih menyeramkan jika suami kamu memiliki pelakor seorang pelakor seorang pria.

Mengapa demikian?

Hubungan sesama jenis ternyata dapat menimbulkan dampak yang lumayan serem. Di situ dituliskan bahwa setidaknya ada lima penyakit yang dapat ditularkan.

  • Human Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV merupakan salah satu jenis virus yang banyak ditakut oleh semua orang. Virus ini memang mampu menjadi pintu masuk dan mengundang berbagai infeksi lanjutan yang mengancam nyawa. Kenyataannya, data di Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa lebih dari setengah penderita HIV berasal dari kelompok penyuka sesama jenis. Angka ini terus-menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan menjadi bom waktu bagi kesehatan penduduk Indonesia.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan tingginya risiko HIV pada hubungan seks gay. Alasan-alasan tersebut sangat beragam dan rumit, mulai dari faktor-faktor biologis, gaya hidup, dan sosial. Itulah mengapa pencegahan terhadap kasus HIV pada pasangan gay masih sulit untuk digalakkan. Seks anal menjadi pilihan yang umum bagi pasangan gay. Sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan bahwa tingkat risiko penularan HIV lewat seks anal lebih besar 18% dari penetrasi vagina. Pasalnya, jaringan dan lubrikan alamiah pada anus dan vagina sangat berbeda. Vagina memiliki banyak lapisan yang bisa menahan infeksi virus, sementara anus hanya memiliki satu lapisan tipis saja. Selain itu, anus juga tidak memproduksi lubrikan alami seperti vagina sehingga kemungkinan terjadinya luka atau lecet ketika penetrasi anal dilakukan pun lebih tinggi. Luka inilah yang bisa menyebarkan infeksi HIV. HIV juga bisa terjadi jika ada kontak dengan cairan rektal pada anus. Cairan rektal sangat kaya akan sel imun, sehingga virus HIV mudah melakukan replikasi atau penggandaan diri. Cairan rektal pun menjadi sarang bagi HIV. Maka, jika pasangan yang melakukan penetrasi telah positif mengidap HIV, virus ini akan dengan cepat berpindah pada pasangannya lewat cairan rektal pada anus. Tak seperti vagina, anus tidak memiliki sistem pembersih alami sehingga pencegahan infeksi virus lebih sulit dilakukan oleh tubuh.

  • Sifilis

Sejalan dengan HIV, angka kejadian sifilispun ikut menanjak pada orang yang berhubungan dengan sesama jenis. Dari 9% di tahun 2011 menjadi 11.3% pada tahun 2013. Mengapa sifilis mudah menular pada penyuka sesama jenis? Seks anal yang banyak dilakukan pada pasangan sesama jenis adalah kuncinya. Pada seks anal, mudah sekali terjadi pergesekan yang menyebabkan luka. Luka ini menjadi pintu masuk berbagai kuman dan bakteri, termasuk Treponema pallidum, sang biang kerok sifilis. Masalahnya adalah sifilis dapat berdiam diri di dalam tubuh seseorang tanpa orang tersebut menyadarinya. Seperti bola panas yang bergulir dari orang ke orang secara diam-diam. Bila sudah terkena sifilis, risiko orang tersebut untuk tertular HIV jadi jauh lebih tinggi.

  • Hepatitis B

Hubungan sesama jenis tidak lepas dari intaian virus mematikan ini. Tak semua orang tahu bahwa hepatitis B sebenarnya jauh lebih sulit disembuhkan dari HIV. Virus yang menyerang hati ini turut ditularkan melalui darah dan cairan seksual ketika seseorang berhubungan dengan sesama jenis. Bila terus berlanjut, virus hepatitis B akan menghancurkan hati, menyebabkan gagal hati, koma, hingga berujung pada kematian.

  • Gonore atau kencing nanah 

Penyakit ini adlah ancaman bahaya di balik hubungan sesama jenis. Jangan salah, walaupun pengobatannya tersedia di fasilitas kesehatan, infeksi berulang penyakit ini dapat merusak saluran reproduksi pria, menyebabkan infeksi pada testis dan pada sebagian kasus, kemandulan bahkan ancaman kehilangan nyawa.

Meski semua penyakit di atas bisa juga dialami oleh pasangan heteroseksual, namun pasangan homoseksual memiliki resiko lebih tinggi untuk tertular penyakit-penyakit di atas. Memang pilihan terbaik adalah tidak perlu selingkuh dan gonta-ganti pasangan, baik sesama ataupun lawan jenis ?