“Duh, aku gendut kali Mak!”

Bentuk badanku kayak gentong deh.”

Bagi Kamu yang punya anak remaja, familiar dengan kalimat seperti itu? Ya, itulah contoh keluhan remaja akan bentuk tubuhnya. Padahal, bentuk tubuh mereka sudah baik, ideal, dan sehat.

Citra diri atau body image adalah salah satu hal yang menjadi prioritas remaja. Menurut mereka, memiliki tubuh yang ideal dan penampilan yang cantik atau ganteng bisa membuat mereka lebih diterima oleh teman-teman sebayanya.

Tidak heran kalau banyak anak remaja yang berusaha diet demi mendapatkan tubuh yang lebih ideal menurut mereka (atau bahkan menurut teman-temannya).

Padahal, diet bukan cara yang tepat untuk menurunkan berat badan. Menurut laman Teens Health dari The Nemours Foundation, diet hanya menciptakan pola makan sementara, dan hanya memberikan hasil sementara juga. Kebanyakan orang yang diet akan kembali lagi ke berat badan awalnya, jika mereka kembali ke pola makan sebelumnya.

Jadi apa cara yang tepat untuk mengurangi berat badan? Ciptakan hal-hal normal yang baru! Menurunkan berat badan akan lebih sukses jika remaja mau mengubah kebiasan makan dan gaya hidupnya jadi lebih sehat.

Bagaimana gaya hidup yang lebih sehat untuk remaja? Ini bebrapa cara yang cerdas yang harus mereka lakukan.

1. Olahraga

Remaja masih dalam tahap pertumbuhan, maka olahraga sangat baik untuk menunjang pertumbuhan fisiknya.

Rutin melakukan aktivitas fisik bisa membakar kalori dan membentuk otot, dan itu semua bisa membuat remaja tampil lebih menarik, kan?

Aktivitas fisik yang dimaksud tidak harus selalu olahraga atau rutin ke gym, lho. Remaja bisa menerapkan rutinitas sehat dan keren, seperti bersepeda ke sekolah, jalan sore bersama hewan peliharaan, atau aktivitas fisik lainnya yang mudah dilakukan namun memberi manfaat besar.

2. Mengurangi screen time

Remaja harus tahu kalau mereka yang terlalu banyak menghabiskan waktu menatap layar biasanya lebih sering bermasalah dengan berat badan berlebih. Uh, anak remaja Mama pasti enggak mau itu terjadi pada mereka.

Maka, beri batasan waktu untuk menonton TV, bermain video games, atau bermain gadget. Sebaiknya semua itu hanya digunakan untuk membantu anak belajar atau mengerjakan tugas saja.

Daripada lelah bermain game online lebih baik lelah berolahraga, kan? Jika energi sudah terkuras di siang hari, anak juga bisa tidur lebih nyenyak.

Kalau bangun tidur lebih segar, wajah pasti jadi lebih menarik dong!

3. Mewaspadai kalori ekstra

Sedikit kalori ekstra mungkin tidak masalah, namun jangan sampai sedikit kalori tambahan itu menjadi rutinitas, lho.

Perhatikan asupan kalori berlebih, yang mungkin tersimpan dalam minuman manis (jus, soda, sports drinks). Itu semua kontribusinya besar lho pada obesitas anak dan orang dewasa.

Maka kalau sesekali anak mau mengonsumsi minuman manis, sebaiknya pilih yang porsinya lebih kecil. Akan lebih baik kalau anak terbiasa minum air putih atau susu rendah lemak, daripada sekaleng soda.

4. Jangan lupakan sayur dan buah

Aneka sayur dan buah ternyata lebih dari sekadar sumber vitamin dan mineral. Semua ini juga kaya akan serat, yang bisa membuat anak remaja lebih kenyang. Dan ketika anak kenyang sayur dan buah, maka anak tidak akan makan berlebih.

Pastikan juga anak konsumsi makanan gizi seimbang. Memiliki makanan favorit itu boleh-boleh saja, tetapi akan lebih baik jika anak mengonsumsi aneka makanan sehat yang lebih variatif, agar vitamin dan mineral yang masuk ke tubuh juga variatif.

5. Harus sarapan

Ada banyak alasan anak tidak sarapan, mulai dari belum lapar, malas makan, hingga sudah terlambat berangkat ke sekolah. Duh, padahal sarapan sangat penting untuk anak, lho.

Tidak hanya meningkatkan konsentrasi di sekolah, sarapan juga meningkatkan metabolisme anak, membakar kalori, dan memberi energi untuk ‘bahan bakar’ sepanjang hari.

Ada anak remaja yang tidak mau sarapan karena takut gemuk? Duh, ini salah banget, Orang yang tidak sarapan justru akan mudah lapar, sehingga akan makan lebih banyak. Akhirnya, mereka makan lebih banyak kalori dibanding orang yang sarapan.

Ada fakta lain yang lebih mengejutkan, nih. Orang yang tidak sarapan biasanya memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dibanding orang yang sarapan, lho.

Masih beranggapan sarapan membuat tubuh gemuk?