Home Motivasi 8 Mitos salah kaprah yang seringkali dipercaya para pencari kerja

8 Mitos salah kaprah yang seringkali dipercaya para pencari kerja

60
0

Ada banyak tantangan dan atruran tak tertulis bagi para pencari kerja. Seringkali hal ini malah banyak mempengaruhi cara berfikir para pencari kerja untuk mempercayai berbagai mitos dan salah kaprah yang biasanya berasal dari sempitnya pemikiran para freshgraduate. Pekerjaan idaman dengan gaji besar jadi salah satu yang diinginkan para pencari kerja dalam segala level. Ada beberapa mitos salah kaprah yang berkembang dan masih dipercaya, apa sajakah itu gan, berikut ulasannya:

1.Bekerja Harus Sesuai dengan Jurusan

Siap-siap saja agan harus menganggur relatif lama karena bekerja harus sesuai dengan jurusan. Semua itu dikarenakan tidak semua kualifikasi dan formatur kerja punya jumlah yang sama dan dibuka setiap waktu. Kadang ada jurusan yang punya banyak peminat di dunia kerja, tapi saingannya juga tak kalah banyak. Ibarat pepatah, banyak ikan di laut, tapi nelayannya tak kalah banyak. Siap-siaplah bertarung dengan alat tangkap yang terbaik. Dunia kerja ialah dunia yang begitu berbeda sekali dengan kampus.

Anggapan yang benar ialah agan sendiri yang menentukan setiap pilihan kerja, bisa sesuai bidang andai geluti sebelumnya dan bisa juga sesuai minta dan bakat yang dimiliki. Tidaklah salah harus berbeda dari disiplin ilmu asalkan kalian merasa nyaman bekerja di sana.

2. Jurusan Seni Susah dapat peluang Kerja

Anggapan ini harus dihilangkan karena bidang seni sering dianggap sebelah mata dan stigma tersebut masih begitu melekat. Malahan jebolan seni setelah lulus sukses besar di bidangnya, misalnya jadi seniman ternama dan setiap karyanya dihargai sangat mahal. Sedangkan yang kuliah di jurusan terkemuka, lulusan dengan IPK mengagumkan saat di dunia kerja hanya jadi karyawan biasa. Nyatanya mau kuliah di mana saja dan berbagai latar belakang anda, asalkan mau berusaha keras maka kesuksesan akan mengikuti.

Bagaimana banyak CEO perusahaan ternama yang rela tidak menyelesaikan studinya di kampus atau tidak sempat mengenyam pendidikan hingga tuntas. Akan tetapi mereka membuktikan dengan kapabilitas yang dimiliki untuk sukses di bidangnya.Pendidikan itu perlu ibarat jembatan agan dalam menuju kesuksesan, tapi pendidikan tidak menjamin sepenuhnya agan jadi apa di masa depan. Asalkan kreatif dan melihat peluang dengan jeli maka pekerjaan yang agan ingin bisa tercapai.

3, Ijasah S2 Menjamin Karier Lancar

Bila kamu bukan melamar menjadi CPNS maupun BUMN dan universitas, gelar S2 hampir bisa dibilang tidak perlu. Mitos ini sering ada di benak sebahagian orang terutama untuk menunjang agar karier agan nantinya. Mengingat banyaknya saingan di level sarjana, kuliah lagi hingga level Magister sering dianggap cara jitu untuk karier yang bagus. Nyatanya itu hanya mitos, apalagi pendidikan tinggi saat ini tidak sesulit di masa lalu. Asalkan punya duit yang cukup dan waktu luang, menyambung pendidikan di level selanjutnya bukan hal masalah. Fenomena ini bisa terlihat jelas terutama freshgraduate yang bingung setelah tamat kuliah dan tidak mendapatkan pekerjaan layak.

Ada juga sebagai pelarian dan menganggap saingan berkurang andai berada di jenjang lebih tinggi. Alhasil setelah studi S2 selesai dan melamar kerja, persaingan juga tidak kalah banyak. Saat diterima bekerja, upah yang diterima nyatanya sama dengan level sarjana. Menyakitkan bukan! Sedikitnya pengalaman bekerja atau tidak adanya jam bekerja jadi alasan gaji yang diterima level S2 setara dengan level S1. Buru-buru mengambil S2 tanpa pengalaman kerja sudah pasti tidak menjamin di dunia kerja.

Malahan tidak salah mengambil studi lanjutan setelah kita membuktikan pengalaman kerja yang panjang. Di jamin agan akan mendapatkan pengalaman dan karier pendidikan yang sama baiknya.Namun yang paling sering dipakai dalam dunia kerja adalah pengalaman, percuma IPK tinggi, cumlaude tapi saat disuruh bekerja malah tidak becus. Jadi anggapan berkarier dengan mengambil S2 tidak menjamin karier lancar, kecuali konsentrasi pendidikan lanjutan salah satunya seperti S2 untuk menunjang di bidang akademik dan profesi sangat membantu.

4. Pekerjaan Orang Selalu Terlihat Menarik

Ibarat pepatah rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Pasti kita sering merasa bosan atau tidak puas dengan pekerjaan yang digeluti saat ini. Mulai dari waktu kerja yang relatif panjang, pekerjaan yang berat dan menonton hingga permasalahan gaji. Andai itu jadi alasan agan untuk beralih, pasti banyak yang harus bergonta-ganti pekerjaan.

Memang setiap orang punya preferensi dasar dalam bekerja. Ada yang bekerja sesuai passion walaupun harus menerima upah yang kecil namun ia nyaman dengan pekerjaannya. Ada juga yang bekerja tidak sesuai dengan passion namun punya bayaran yang besar hingga ada yang harus bekerja untuk mencukupi hidupnya walaupun tidak sesuai dengan passion dan bergaji besar, konsekuensi harus diambil.

5. Menunggu Hingga Lowongan Karier Terbaik Bergaji Besar Datang

Ada baiknya tidak menunda berkarier setelah tamat kuliah atau bahkan sudah mempersiapkan ancang-ancang sebelum tamat. Dengan begitu tidak banyak waktu agan yang terbuang sia-sia, karena karier impian akan datang dengan banyaknya mencoba dan dirasa agan sudah cukup berpengalaman. Saat itulah karier impian bisa didapatkan. Apa yang sedang dijalani saat ini ibarat batu loncatan untuk jenjang karier selanjut. Andai agan terlalu menunggu dan menganggur, sudah pasti karier impian agan semakin lama datang. Saat ini silakan mencoba apa saja sebagai pengalaman berharga di masa depan.

Banyak pengangguran berilmu menganggur karena terlalu pemilih termasuk memilih karier terbaiknya datang. Waktu berjalan terus, hari demi hari hingga status agan bukan freshgraduate lagi. Selain itu kemampuan dan keilmuan semakin berkurang karena penambahan tahun.

6. Hobi tidak Mampu Menghasilkan Apapun

Sebenarnya hobi yang nampaknya hanyalah menghibur hati sebenarnya bisa juga dijadikan sumber penghasilan. Syaratnya ialah jangan berhenti mencoba tanpa melupakan konsekuensi agan saat mengenyam pendidikan. Ibarat dilatih secara terus-menerus hasilnya terlihat jelas bahwa hobi yang agan lakukan menghasilkan dan agan dianggap profesional di bidangnya. Itu ditunjukkan dengan setiap karya dan skill yang dimiliki

Mitos salah kaprah ini harus segera disingkirkan karena terkesan menganggap remeh hobi. Begitu banyak orang saat ini yang bekerja sesuai hobinya. Misalnya yang suka traveling bisa menjadi turis guide, suka fotografi mampu menjadi fotografi handal hingga yang suka blogging dari iseng-iseng mampu menghasilkan jutaan setiap bulannya.

7. Pilih Pekerjaan yang “Aman”

Sudah pasti banyak yang antre untuk mendaftar sebagai PNS dengan alasan sangat menjanjikan dan aman. Mau tidak masuk kerja dan target tidak tercapai, sudah pasti setiap bulan gaji masuk ke rekening tanpa pemotongan. Sebenarnya tidak ada pekerjaan yang benar-benar aman, semua tergantung kita dalam bekerja.

PNS yang dianggap sangat aman bisa saja berakhir pemecatan andai telah melakukan pelanggaran asusila berat. Sedangkan bekerja di swasta yang rentan pemecatan malah jauh jadi pemecatan atau lainnya karena kinerja menawan yang agan lakukan. Asalkan melakukan hal yang terbaik, semua pekerjaan cukup aman dan menjamin kehidupan agan di masa depan.

8. Gaji Besar Indikator Kebahagiaan

Salah kaprah selanjutnya ialah masalah besaran gaji untuk indikator kebahagiaan dalam bekerja. Alasan kebahagiaan tidak selalu tentang gaji, bisa jadi kenyamanan dan tanpa tekanan jadi alasan orang rela digaji lebih rendah. So… asalkan apa yang dikerjakan memuaskan, masalah gaji bukan permasalahan berarti. Begitu banyak pekerja yang harus keluar dari perusahaan ternama dan berbonafid walaupun digaji selangit. Itulah sejumlah mitos yang dipercaya oleh para pencari kerja, terpenting bekerjalah sesuai passion dan rasa nyaman. Masalah gaji besar dan semuanya adalah bonus atas kerja keras serta kejujuran. Semoga menginspirasi