Pulau Jawa memang terdapat sejuta misteri dan tempat angker, bahkan dukun, hantu, setan, sampai dajjal Indonesia hampir 80 persen berasal dari tanah Jawa yang diperkirakan bermulai dari jaman adanya candi Borobudur, Prambanan, dan candi-candi lain di nusantara yang sampai sekarang masih tidak diketahui cara membuatnya. Konon beberapa cerita dari orang tua san sesepuh yang masih hidup mengatakan bahwa candi dan tempat tua di Indonesia yang berada di Tanah Jawa bahakan Nusantara dibuat dengan cara meminta bantuan Iblis dan Setan.

Gunung Tidar merupakan pusat atau titik tengah Pulau Jawa. nama Gunung tidar sendiri berasal dari gabungan kata Mati dan Modar. Artinya jika orang yang datang ke tanah jawa itu banyak yang mati atau hilang. orang-orang pun sering menjuluki gunung Tidar sebagai Gunung kematian karena Gunung Tidar yang dinilai angker oleh masyarakat setempat.

pada zaman dahulu kala, Gunung Tidar merupakan kawasan yang sangat angker dan menjadi pusat berkumpulnya jin, setan, dan bangsa dedemit lainnya. Pemimpin dari bangsa dedemit ini adalah Kiai Semar atau Yang Esmoyojati, yang mana tidak akan segan mengutus prajuritnya berupa genderuwo dan raksasa untuk menghabisi orang yang mendekati atau tinggal di sekitar Gunung Tidar.

Dahulu pulau jawa berbentuk perahu ditenga-tengah laut, sehingga jika ada ombak besar akan mudah terombang-ambing atau bergejolak . para dewa pun berkumpul untuk membahas masalah ini, berbagai cara dilakukan agar tanah jawa tetap tenang dan aman walaupun dihantam ombak, akhirnya ide pun muncul. para dewa menciptakan paku raksasa yang ditancapkan ditengah-tengah pulau jawa ini, yang dipercaya sebagai gunung tidar.

kemudian datanglah seorang pemberani dari negeri turki, yaitu Syekh Bakir dan ditemani Syekh Jangkung untuk menyebarkan agama islam tanah jawa, beliau berdua diutus oleh Sultan Muhammad I. namun dalam perjalanannya menyebarkan agama islam, beliau di ganggu oleh jin,setan dan bala tentaranya.

Syekh Subakir yang memang hali dalam hal rukyah menggunakan batu hitam dari Arab yang sudah dirukyah dan memasangnya di Gunung Tidar yang merupakan pusat kekuatan ghaib Tanah Jawa. Batu hitam tersebut memancarkan hawa panas bagi makhluk halus sehingga mereka lari tunggang langgang menyelamatkan diri karena tak kuat menahan hawa panas tersebut. Mengetahui hal tersebur, Kiai Semar yang merupakan penguasa bangsa jin yang telah bersemayam di Gunung Tidar selama 9000 tahun keluar dan mencari sumber dari hawa panas tersebut.

Kiai Semar pun bertemu dengan Syekh Subakir dan menanyakan apa maksud dari peletakan batu hitam tersebut. Syekh Subakir menjawab bahwa maksud dari peletakan batu hitam tersebut adalah untuk mengusir bangsa jin dan dedemit yang mengganggu upaya penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa. Perdebatan pun terjadi di antara mereka dan akhirnya terjadilah adu kekuatan. Pertempuran akhirnya berhasil dimenangkan oleh Syekh Subakir. Kiai Semar yang kewalahan akhirnya mengizinkan beliau beserta para ulama untuk menyebarkan Agama Islam di Tanah Jawa.

Pada puncak Gunung tidar memiliki sebuah tugu yang bertuliskan aksara jawa “ SA SA SA” atau biasa dijuluki Setugu Sa Telu. Arti dari kata itu adalah Sapa Salah Seleh artinya barang siapa yang berbuat salah pasti akan seleh atau lengser. terlepas dari cerita tersebut, secara geografis gunung tidar memang berada di tengah-tengah pulau jawa

source: Briani ka