INDONESIA Memiliki Jumlah angka kerja Produktif Yang tinggi Namun Jumlah Pekerjaan yang Rendah Menyebabkan Jumlah angka Orang Yang Menganggur Di Indonesia Menjadi Cukup Tinggi.
Oleh Karena Itu Untuk mengurangi Jumlah angka pengangguran yang tinggi di Indonesia, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kartu PRAKERJA guna Memberikan biaya Pelatihan dan Kursus Keterampilan Kepada WARGA Indonesia yang sedang Menganggur.
Tapi sangat disayangkan Bahwa Kartu Ini bakalan tidak bisa berkerja efektif dan Tidak Berguna karena hanya bisa ditujukan Bagi Mitra Prakerja Seperti RUANGGURU dan berbagai les Online yang bermitra saja.
Apakah Tidak Efektif Belajar dengan Media Online?
Apakah Program Prakerja Ini Hanya Menguntungkan Beberapa Pihak Saja?
Apakah Benar Tidak Berguna?
Ya benar sekali, Kenapa Demikian?
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua kursus dan pelatihan keterampilan dapat diajarkan seperti les matematika atau pelajaran bahas indonesia yang bisa melalui media online ataupun Internet. Hal ini dikarenakan Keterampilan dan Skill tertentu hanya dapat dilakukan dengan cara diajarkan, adanya pengawasan, adanya alat yang bisa dipinjam, dirasakan dan dilihat langsung dalam kehidupan nyata agar memperoleh keterampilan dan skill yang baik sehingga benar benar terlatih dan mendapatkan suatu kemampuan dan keterampilan guna produktif dan dapat diterima dalam dunia kerja.
Kenapa SEPERTI itu?
CONTOH:
1.Kursus Las harus diajarkan dan dipantau instruktur teknik las agar tidak terjadi kecelakaan kerja dan bisa menjahit logam dengan benar sesuai dasar ilmu pengelasan bahkan tempat les bisa meminjamkan alat peraga las apabila peserta didik belum punya mesin las dan dapat meminjam alat las ke lembaga pelatihan dikarenakan alat las itu harganya cukup mahal bagi sebagian orang. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar mengelas secara online?
2.Kursus Masak Harus Dipantau oleh Instruktur handal agar masakan tersebut harus dilihat langsung dan dicicipi langsung oleh instruktur masak apakah masakan itu benar ataupun gagal. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar memasak dan mencium harumnya atau baunya bumbu masakan online?
3.Kursus Menjahit harus dipantau oleh instruktur agar terhindar atas kesalahan menjahit bahkan Lembaga Kursus Menjahit Dapat Meminjam Mesin Jahitan dikarenakan Peserta didik Belum Punya Alat Jahit. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar menjahit dan mengkoreksi jahitan online?
4.Kursus Bahasa Asing Membutuhkan Bimbingan Pengajar yang dapat memotivasi secara langsung agar peserta didikan percaya diri dalam belajar bahasa asing. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar pelafalan dan belajar membaca online?
5.Kursus menyetir mobil yang 90% praktek. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar menyetir online?
6.Kursus teknik mengecat, tatto, salon pangkas dan airbrush yang 90% praktek. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar teknik mengecat, tatto, salon pangkas dan airbrush online?
7.Kursus teknik memasang AC atau Air Conditioning yang 90% praktek. Apakah bisa dana triliunan yang disiapkan pemerintah bisa digunakan oleh Ruangguru untuk mengajar merakit dan memasang AC online?
Sebenarnya masih banyak manfaat kursus keterampilan bukan hanya ingin mendapatkan keterampilan dan keahlian khusus saja, namun mengikuti kursus tidak dengan online atau internet memiliki dampak positif yaitu mencari teman atau relasi, belajar menghargai orang lain dan waktu dan bersosialisi selayak bangsa Indonesia yang bhineka Tunggal Ika.
Selain Itu Masih Banyak Sekali Lembaga Keterampilan Kursus dan Pelatihan Yang Bagus di Indonesia yang belum terdaftara dan dipersulit ijinya bahkan tidak dipedulikan pemerintah. APALAGI jika tempat lembaga kursus dan pelatihan bahasa asing itu tidak merupakan anggota Mitra PRAKERJA.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaikkan insentif penerima Kartu Pra Kerja yang mulanya Rp 650 ribu menjadi Rp 1 juta selama 4 bulan ke depan selama wabah Corona.
Menurut Jokowi, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 10 triliun untuk para penerima Kartu Pra Kerja.
“Sehingga nanti setiap peserta Kartu Pra Kerja akan diberikan honor insentif Rp 1 juta per bulan selama 3 sampai 4 bulan. Alokasi anggaran yang disediakan di dalam kartu pra kerja ini sebesar Rp 10 triliun,” ujar Jokowi saat video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020.
Jokowi menjelaskan, percepatan realisasi Kartu Pra Kerja ini sebagai langkah antisipasi para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi virus Corona Covid-19.
Dirilis pukul 09.00 WIB, 20 Maret 2020 lalu, program Kartu Pra Kerja ini di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, program Kartu Pra Kerjaa ini diluncurkan sesuai dari maklumat Perpres Nomor 30 Tahun 2020
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menjadi satu-satunya bank yang ditunjuk menjadi mitra pelaksanaan program Kartu Pra Kerja. Itu merupakan kartu yang diberikan sebagai sarana penyaluran dana bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap. Dana tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas para angkatan kerja melalui pelatihan.
Kerja sama BNI dengan stakeholder itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Denni Puspa Purbasari dengan Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati serta direksi dari mitra lainnya di Jakarta, Jumat (20/3).
Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan, sebagai mitra bank, BNI menyiapkan sistem virtual account dan cash management yang andal, untuk penyaluran dan tata kelola keuangan program Kartu Pra Kerja.
Kedua sistem tersebut memungkinkan penyaluran dana terjadi secara non-tunai (cashless). BNI juga membuat program penawaran special bagi peserta kartu pra kerja, berupa kemudahan dalam pembukaan rekening melalui fasilitas BNI Sonic.
Dengan fasilitas BNI Sonic, para angkatan kerja dapat membuka rekening BNI hanya dalam waktu tidak sampai tiga menit. Mereka hanya perlu membawa KTP sebagai identitas diri.
“Rekening tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana penampungan insentif pelatihan. Ke depannya BNI akan melakukan penguatan sosialisasi Program Kartu Pra Kerja di masyarakat baik kepada calon peserta kartu pra kerja maupun kepada Lembaga/Balai Latihan Kerja melalui berbagai media sejalan dengan fungsi BNI sebagai Agent of Development,” ujar Susi.