COVID-19 adalah penyakit pernapasan, praktik yang bertujuan mencegah penularan virus berfokus pada lendir dan tetesan yang dikeluarkan dengan batuk atau bersin.
Tetapi bisakah virus disebarkan melalui cairan tubuh lainnya?
Jawaban singkatnya, menurut T&J dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, adalah bahwa tidak ada cukup data untuk diketahui secara pasti.
Namun, dari bukti yang ada, para ahli medis telah melakukan pengamatan tentang virus yang secara resmi disebut sindroma pernafasan akut akut coronavirus 2:
Darah, tinja: RNA SARS-CoV-2 telah terdeteksi, tetapi belum diketahui apakah virus dalam spesimen tersebut menular.
Muntah, urin, ASI, sperma: Belum diketahui apakah cairan dari orang yang terinfeksi dapat mengandung SARS-CoV-2 yang menular, kata CDC.
Air mata: Peringatan dari American Academy of Ophthalmology mengutip kasus virus yang ditemukan dalam “sekresi mata” dari satu pasien COVID-19 yang juga menderita konjungtivitis (mata merah muda), radang bola mata dan kelopak mata. Belum ditemukan dalam air mata pasien COVID-19 lainnya.
Keringat: Tidak ada bukti bahwa virus dapat disebarkan melalui keringat – meskipun seorang ahli penyakit menular mengatakan kepada sebuah publikasi Singapura bahwa keringat terkontaminasi oleh “kotoran pada hidung seseorang, atau jika orang itu batuk” dapat mentransfer virus ke orang lain.
source:mercury news