Belajar dari sejarah dan kehidupan dunia hingga saat ini, konflik – konflik terbesar itu selalu ada unsur agama yang memicu terjadinya pertumpahan darah hingga merugikan kesejahteraan masyarakat yang ingin hidup damai.
Gara – gara agama jadi ribut, debat, perang, sampai saling menginvasi satu sama lain. Kemudian tidak lupa semakin majunya teknologi, semakin terbukanya informasi, hingga kemajuan ilmu pengetahuan, darisini saya tidak heran mengapa banyak yang agnostik dan atheist.
Jaman dahulu kan informasi tidak semudah sekarang buka Google atau Quora, jaman dahulu juga kebenaran bisa dimodifikasi sehingga menghasilkan kebenaran lainnya yang padahal sama sekali tidak benar, juga segala kebobrokan agama yang ditutup – tutupi jadi terkuak banyak saat ini.
Apalagi konflik di belahan dunia lain yang tambah bikin orang mikir malas beragama, untuk apa kalau nyatanya banyak yang beragama tega menindas orang lain? Ingat, orang tidak akan percaya agama jika orang lain yang katanya beragama mencontohkan keburukan.
Apalagi pas tidak ingin ikut agamanya, dihujat dan diserang sebagai orang yang tidak baik, saya jamin pasti orang akan tambah yakin untuk enggan beragama. Begitulah mengapa banyak orang asal Eropa cenderung agnostik dan atheist.
