Bisakah saya menjadi seorang yang berbicara banyak bahasa bahkan di usia 45 tahun?. Kita memiliki cukup daya pengolahan dalam otak untuk hal ini. Manusia dilahirkan dengan insting berbahasa. Otak kita secara alami terikat pada bahasa. Otak memiliki kemampuan untuk memproses informasi rumit dari suara, gerakan, dan konteks, dan kapasitas bahasa ini akan meluas sepanjang hidup. Artinya, Anda dapat belajar bahasa apapun, kapanpun.

Hal ini mungkin untuk dilakukan karena otak manusia bagaikan seonggok tanah liat. Yang dimaksud tanah liat di sini adalah kemampuan otak untuk berubah menyesuaikan diri demi membuat jalan baru bagi koneksi saraf-saraf baru. Penelitian telah menemukan bahwa elastisitas ini terjadi sepanjang hidup seseorang.

Otak Anda hari ini tidak sama lagi seperti otak Anda di bulan lalu. Koneksi saraf diciptakan tanpa memandang usia. Jika hanya belajar satu bahasa asing bisa mendatangkan manfaat yang begitu menguntungkan, bayangkan berapa banyak manfaat lain yang bisa Anda raih dengan belajar banyak bahasa?

Ada dua cara untuk mempelajari banyak bahasa asing: secara berurutan (satu bahasa ke yang lain) atau bersamaan dalam satu waktu. Belajar banyak bahasa asing dalam satu waktu tentu akan menghemat waktu Anda, karena pada dasarnya, Anda melakukan multitasking. Alih-alih mahir menguasai satu bahasa dalam 1,5 tahun, Anda bisa kuasai dua bahasa dalam dua tahun.

Namun demikian, belajar lebih dari satu bahasa di satu waktu membutuhkan perencanaan yang matang dan strategi jitu. Tidak seperti ilmu eksak, tidak ada metode universal dalam mempelajari sebuah bahasa. Di bawah ini kami berikan tips dan trik yang dapat memudahkan Anda belajar banyak bahasa asing.

1. Pelajari kosakata yang tepat dengan cara yang benar

Kosakata merupakan rintangan yang paling umum dalam mempelajari sebuah bahasa (bahasa Indonesia sekalipun), dan yang paling sering membuat orang menyerah bahkan sebelum benar-benar memulai.

Padahal, kunci utama untuk mahir berbahasa asing adalah mendekatkan diri dengan kata-kata yang familiar dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Cari tahu kosakata dan frase apa saja yang paling umum digunakan oleh masyarakatnya saat berbicara — pindahkan ke dalam catatan bikinan Anda sendiri dan pelajari secara rutin dengan strategi repetisi berjangka yang meningkat bertahap (satu hari sekali, dua hari sekali, empat, delapan, dst).

Atau, Anda bisa menggunakan buku bacaan favorit Anda sewaktu anak-anak (yang Anda paham luar dalam mengenai jalur ceritanya) — Putri Salju atau Pinokio, misalnya — dalam versi bahasa-bahasa yang Anda pelajari serta bahasa ibu Anda (misalnya, versi bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, dan Prancis). Hal ini akan memungkinkan Anda untuk dapat menerjemahkan bahasa asing baris demi baris dan dengan mudah menguraikan bagaimana kalimat dan tata bahasa sebuah bahasa dibangun. Anda juga dapat merujuk pada versi bahasa Indonesianya saat Anda ingin memeriksa ulang pemahaman Anda dari waktu ke waktu.

2. Pentingnya variasi

Memiliki beragam kegiatan belajar sangat penting untuk menghindari kebosanan. Meski pengulangan adalah inti dari proses pembelajaran, namun metode yang terlalu mekanis dapat membosankan Anda. Ada tiga jenis variasi

  • Variasi materi: Keberagaman materi pembelajaran dapat membuat Anda terus terpacu. Pada awalnya, Anda bisa menggunakan satu jenis materi — buku teori, misalnya — dan kemudian dengan cepat beralih ke metode lain, seperti games bahasa interaktif. Dengan begitu, Anda dapat menemukan beberapa aspek dari sumber belajar bahasa yang menarik dan efektif untuk Anda, sementara yang lainnya tidak.
  • Variasi kegiatan: Membaca dan mendengarkan adalah dua kegiatan yang sangat bermanfaat untuk dapat menguasai bahasa, tetapi dua metode ini bukan satu-satunya. Semakin bervariasi cara pendekatan Anda terhadap bahasa — seperti melatih percakapan dengan teman, pelatih, atau orang pribumi yang menggunakan bahasa tersebut, atau menggunakan gambar — semakin baik. Sangat penting untuk terlibat dalam aktivitas yang bertujuan untuk mengasah bahasa dalam otak, sekaligus menjaga Anda tetap termotivasi.
  • Variasi posisi: Mungkin Anda akan sedikit terkejut saat mengetahui bahwa posisi tubuh dan bagaimana kita bergerak memainkan peran penting dalam pembelajaran. Dengan kata lain, posisi tubuh memiliki dampak pada konsentrasi, yang juga berpengaruh pada kemampuan Anda menyimpan informasi Anda. Jadi, jangan cuma duduk diam! Coba untuk dengarkan podcast kursus Jerman atau radio bahasa Mandarin saat Anda jogging sore, atau membaca koran online bahasa Italia sambil tiduran?

3. Cari keterkaitan satu sama lain

Saat belajar bahasa asing, sebenarnya Anda sudah mengetahui beberapa kata dasar tanpa sadar.

Misalnya, kata “anak”, “sakit”, atau “mahal” dalam bahasa Indonesia, memiliki arti yang sama di bahasa Malaysia dan bahasa Tagalog yang digunakan di Filipina. Kata “telat” (“terlambat” dalam Bahasa Indonesia) dan “tante” (alias bibi, bahasa Indonesia) juga memiliki arti yang sama dengan “te laat” dan “tante” dalam bahasa Belanda.

Selain itu, bahasa negara-negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Portugal, Italia, dan lainnya — bahkan beberapa kosakata di Jepang dan Korea — memiliki banyak kata yang sama dengan bahasa Inggris yang menunjukkan bahwa mereka memiliki etimologi yang sama. Misalnya:

Arm (lengan)

Prancis: le bras

Italia: il braccio

Spanyol: el brazo

Fever (demam)

Prancis: la fièvre

Italia: la febbre

Spanyol: la fiebre

Tongue (lidah)

Prancis: la langue

Italia: la lingua

Spanyol: la lengua

Selain itu, “action”, “nation”, “precipitation”, “solution”, “frustration”, “tradition”, “communication”, “extinction”, dan kata-kata bahasa Inggris lain yang berakhiran -tion dieja persis sama dalam bahasa Peancis (walaupun diucapkan berbeda). Anda tinggal mengubah “-tion” dengan “-ción” (Spanyol), “-zione” (Itali), atau “-ção” (Portugis).

4. Perluas daftar kosakata dengan mnemonik

Hafalan dan pengulangan memang akan mengukir ingatan yang tajam akan kosakata baru yang penting untuk Anda pelajari. Namun, bukannya tidak mungkin Anda lupa sesekali.

Untuk menyiasati ‘pikun’ sesaat ini, Anda bisa menggunakan metode mnemonik untuk sejumlah kata-kata penting. Mnemonik dapat membantu merekatkan kata-kata tersebut dalam benak Anda dengan lebih efektif. Pada dasarnya, mnemonik adalah metode penggambaran narasi visual unik yang bisa Anda kaitkan dengan kata yang ingin Anda ingat. Misalnya, Anda sedang belajar bahasa Spanyol dan kesulitan untuk mengingat kata kerja “caber” berarti “untuk memuat sesuatu (to fit)”. Anda bisa mengarang satu narasi visual dalam otak Anda seekor beruang besar (bear) terhimpit di jendela taksi (cab) yang melesat di jalanan.

Atau, “sosis” dalam bahasa Jerman yang berarti “wiener”. Anda bisa membayangkan seseorang yang berada di podium juara 1 setelah memenangkan lomba makan sosis.

Asosiasi ini (caber -> cab, bear -> memuat seekor berung di dalam taksi) akan memudahkan Anda. Mungkin pertamanya akan terdengar menyulitkan, namun latih asosiasi ini beberapa kali dan Anda akan bisa menyadari bagaimana visualisasi konyol dan mudah diingat ini dapat menjadi sangat efektif. Sehingga lama kelamaan, Anda tidak perlu lagi menggunakan metode ini untuk mengingat kosa kata asing.

5. Jaga kualitas dan kuantitas belajar

Belajar bahasa pasti banyak halang rintangannya, dan banyak aspek bahasa yang dapat menyiutkan nyali seseorang. Jadi, terutama di awal pembelajaran, penting untuk menomorsatukan kualitas dalam rangka membangun fondasi yang kuat, dimana untuk kemudiannya kita dapat memperluas pengetahuan kita dalam suatu bahasa. Penting untuk fokus pada porsi-porsi kecil materi dan mempelajarinya secara menyeluruh dari awal sampai Anda benar-benar paham.

Berikut adalah beberapa aturan praktis yang bisa Anda jadikan pedoman:

  • Pahami teks-teks atau unit bahasa pendek dan superfisial terlebih dulu. Teks panjang atau dialog dapat menyebabkan Anda mudah terdistraksi.
  • Belajar 1-3 kali sehari, secara berkala dalam pembagian waktu yang adil (misalnya, setiap 4 jam).
  • Persenjatai diri Anda dengan berbagai keterampilan. Misalnya, saat mempelajari unit tata bahasa “simple tense”, pelajari dari perspektif yang berbeda (baca, bicara, dengarkan).
  • Jadwalkan periode belajar Anda dengan efektif. Hindari belajar di waktu-waktu yang riskan untuk Anda terdistraksi — jika Anda mudah mengantuk di sore hari dan lebih mudah untuk terinspirasi di tengah malam, mengapa tidak tukar jadwal Anda sesekali?
  • Fokuskan waktu belajar. Tiga puluh menit dari periode belajar intensif satu bahasa sama saja 10 kali lipat lebih efektif dari “multitasking” dua jam untuk dua bahasa sekaligus (atau mengerjakan suatu unit bahasa yang Anda pikir membosankan atau terlalu sulit).

6. Jangan takut untuk bicara

Salah satu cara untuk meraih kefasihan suatu bahasa asing adalah banyak latihan berbicara.

Seiring dengan perkembangan Anda, dedikasikan setidaknya 30-60 menit untuk berbicara hanya dalam bahasa asing — Jerman, misalnya — dan terus sesuaikan waktu belajarnya untuk memastikan bahwa keterampilan percakapan Andalah yang diasah, bukan hanya pengetahuan umum tentang bahasa tersebut melalui daftar kosakata ‘formal’ yang mungkin tidak akan pernah Anda gunakan dalam dialog sehari-hari.

Misalnya, buat satu sesi dimana Anda dapat menanyakan bagaimana akhir minggu teman ‘bule’ penutur asli atau guru bahasa Anda dalam bahasa tersebut, dan setelahnya beritahu pula bagaimana akhir minggu Anda berjalan. Anda bisa menambahkan beberapa gagasan yang mungkin sedang Anda pikirkan atau mengenai satu topik umum lain, atau Anda bisa biarkan lawan biacara Anda memulai topik baru. Sangat penting untuk mengambil peran aktif dan memastikan Anda memiliki percakapan yang bervariasi.

Buatlah daftar topik yang ingin Anda diskusikan dan sampaikan (hobi, film terbaru, cita-cita, rencana liburan, dst) dan pastikan bahwa percakapan dapat terus mengalir.

7. Komitmen dan konsisten

Belajar bahasa asing merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan berkelanjutan. Penting untuk melakukan sesuatu yang benar di waktu yang tepat, dan pastikan bahwa hal tersebut tepat untuk Anda. Jika Anda tidak memiliki alasan kuat untuk belajar bahasa, Anda akan sangat mungkin untuk kehabisan motivasi di tengah jalan. Tidak peduli apapun alasan Anda, begitu Anda sudah menetapkan niat belajar satu bahasa, berkomitmenlah dan konsisten dalam menjalaninya.

Adaptasikan cara belajar sesuai dengan level bahasa Anda saat ini. Beberapa hal akan terlihat sangat menarik pada awalnya tetapi berubah membosankan kemudian. Beberapa lainnya terbilang sulit untuk dipahami di awal, dan tidak begitu efektif untuk dilakukan, namun akan semakin mudah seiring dengan waktu.

Misalnya, mendengarkan radio di level 1 tidak akan banyak berguna, tapi akan sangat bermanfaat di level 2-3 saat kemampuan mendengar Anda sudah jauh lebih berkembang. Konsisten dengan tingkat dan minat belajar Anda adalah kunci untuk mengoptimalkan pemahaman belajar bahasa Anda.

Masih ragu untuk mulai menggali bahasa baru, bahasa Jerman, misalnya? Studi telah menemukan bahwa dengan mempelajari satu bahasa lain selain bahasa ibu, Anda dapat menunda munculnya Alzheimer. Orang-orang multibahasa diyakini memiliki peluang terkena Alzheimer yang lebih lambat, yaitu 5 tahun lebih lambat daripada mereka yang hanya berbicara bahasa ibu saja.

Terakhir, jangan pernah takut salah. ¡Vamos, comenzar a aprender español!