Paris – Diteorikan satu abad lalu, teori relativitas Albert Einstein baru mendapatkan pembenaran minggu ini, sebagaimana dilaporkan Reuters akhir pekan ini. Sebuah penelitian terbaru dengan teleskop raksasa menunjukkan cara kerja lubang hitam besar di jantung galaksi.
Astronom melihat lubang hitam tersebut mengubah gelombang cahaya dari bintang terdekat dengan cara tertentu yang sesuai dengan teori yang pertama kali dikemukakan oleh Einstein.
Seperti yang diprediksi oleh ilmuwan legendaris pada 1900-an itu, energi cahaya bintang menurun karena gravitasi ekstrem dari lubang hitam.
Teori relativitas umum Einstein menggambarkan efek materi pada perubahan bintang tersebut, dan juga efek lubang hitam pada bintang di sekitarnya.
Bukti ini didapatkan setelah para peneliti melakukan pengamatan terhadap bintang. Melalui pengamatan selama 20 tahun, mereka akhirnya berhasil membuktikan terjadinya peningkatan kecepatan orbit bintang lebih dari 15 juta meter per jam ketika bintang itu mendekati lubang hitam di pusat galaksi. National Center for Scientific Research di Prancis mengatakan bahwa hal tersebut memberikan “laboratorium yang sempurna untuk menguji teori relativitas umum Einstein.”
Teori relativitas umum dari Einstein juga menjelaskan dan memprediksi bahwa cahaya dari bintang akan ditarik ke panjang gelombang yang lebih jauh oleh medan gravitasi ekstrim dari lubang hitam ketika berusaha melepaskan diri. Bintang tersebut akan tampak lebih merah, sebuah efek yang dikenal sebagai gravitional red shift.
“Ini adalah pertama kalinya kami dapat menguji secara langsung teori relativitas umum Einstein dekat lubang hitam supermasif,” kata Frank Eisenhauer, astronom senior di Institut Max Planck untuk Fisika Ekstraterestrial, kepada para wartawan.
“Pada zamannya, Albert Einstein tidak bisa memikirkan atau memimpikan apa yang kami tunjukkan hari ini,” katanya.
Source: REUTERS,USA TODAY ,NEW YORK POST ,FARAH DIBAJ