Jumat ini tepat 25 tahun terjadinya gempa besar yang melanda Provinsi Hyogo dan daerah sekitarnya di Jepang barat. Bencana tersebut menewaskan 6.434 orang.
Guncangan yang dikenal sebagai Gempa Besar Hanshin-Awaji terjadi pada 17 Januari 1995, yang menghancurkan banyak gedung dan menyebabkan kebakaran.
Di sebuah taman di Kota Kobe, yang merupakan daerah paling parah terkena bencana, banyak lentera bambu dipasang untuk mengenang para korban. Cahaya dari lentera itu membentuk angka “1.17” dan juga kata dalam bahasa Jepang “kizamu”, artinya mengukir.
Kata itu dipilih untuk mengekspresikan harapan orang-orang agar menyampaikan kepada generasi muda mengenai ingatan atas bencana itu, belajar dari peristiwa tersebut dan pemulihan kota itu.
NHK bertanya mengenai pengalaman terhadap gempa bumi kepada sejumlah orang yang saat itu merupakan murid SD atau SMP. Sekitar 60 persen dari mereka mengatakan telah mengatasi pengalaman tragis itu dan saat ini memandangnya secara positif. Lebih dari separuh dari orang-orang yang disurvei mengatakan pengalaman tersebut menumbuhkan keinginan untuk membantu orang yang membutuhkan.