Tahukah kamu pencipta animasi asal Jepang karya Fujiko Fujio yang dikenal berkat manga dan serial anime Doraemon yang telah dikenal dunia mempunyai karya anime lain yang sangat terkenal? Pada 1973, Doraemon dianggap sebagai salah satu anime paling sukses sepanjang masa sampai pada akhirnya sosok robot kucing dalam anime tersebut dinobatin sebagai Duta Anime pada 2008.
Sebenarnya, Fujiko Fujio adalah nama pena dari duo mangaka, yaitu Hiroshi Fujimoto (Fujiko F. Fujio) dan Motoo Abiko (Fujiko A. Fujio). Meski nama keduanya menjulang berkat Doraemon, masing-masing dari mereka mempunyai karya masing-masing yang luar biasa. Lewat nama “fusion” Fujiko Fujio, Fujimoto dan Abiko juga menghasilkan karya-karya manga yang baik selain Doraemon sehingga, manga-manga ini juga diangkat jadi serial anime yang juga populer.
Berikut ini karya mangaka yang mereka ciptakan selain Doraemon:
1. Ninja Hattori-kun
“Mendaki gunung, lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudera.” Potongan lirik ini pasti enggak asing lagi buat lo. Yap, lirik tersebut adalah penggalan lagu soundtrack dari anime Ninja Hattori-kun yang ditayangin di Indonesia sejak 1997.
Anime ini mengisahkan seorang anak berusia 11 tahun bernama Kenichi Mitsuba. Karena sifat malasnya, Kenichi sering kali menemui berbagai masalah. Dia pun bertemu dengan seorang ninja cilik bernama Hattori Kanzo yang kemudian senantiasa membantu Kenichi. Hattori enggak sendirian. Dia punya adik bernama Shinzo dan anjing bernama Shishimaru yang keduanya juga merupakan ninja.
Manga Ninja Hattori-kun digarap oleh Fujiko A. Fujio. Sebagai serial anime, Ninja Hattori-kun tayang pada 1981—1987 dengan total 705 episode (694 episode reguler dan 11 episode spesial). Saking populernya, Shin-Ei Animation munculin lagi serial ini dengan judul Ninja Hattori-kun Returns yang sejak 2013 hingga kini udah punya 104 episode.
2. Mojacko
Serial anime yang satu ini juga sempat jadi “tontonan wajib” anak-anak di Indonesia. Anime ini mengisahkan persahabatan antara seorang anak cowok bernama Sorao Amano dan alien dari Planet Moja bernama Mojacko (Mojara dalam manga). Sorao mencoba membantu Mojacko dan Donmo—robot yang senantiasa mendampingi Mojacko—untuk kembali ke planet asalnya.
Sebelum jadi serial anime, Mojacko merupakan manga karya Fujiko F. Fujio yang tiga majalah komik selama 1969 hingga 1997. Oleh Oriental Light and Magic selaku studio animasi, kisah Sorao dan Mojacko diadaptasi jadi serial anime yang tayang sebanyak 74 episode selama 1995—1997.
3. Obake no Q-taro
anime yang satu ini bisa jadi favorit lo. Memang, sih, sosok hantu yang ditampilin enggak ada serem-seremnya. Sebaliknya, Q-taro, si obake dengan rambut tiga helai, malah bisa bikin lo ngakak dengan aksi-aksi kocaknya.
Duo Fujiko Fujio bikin manga ini selama 1964—1966 lalu dilanjutin oleh Fujiko F. Fujio pada 1971—1974. Manga ini pun udah dua kali digubah jadi anime. Pertama, oleh TMS Entertainment, Obake no Q-taro ditayangin selama 70 episode pada 1971—1972. Lalu, Shin-Ei Animation menggarapnya lagi pada 1985—1987 dengan total 510 episode.
Manga dan anime Obake no Q-taro mengisahkan kehidupan Q-taro bersama keluarga manusia. Dia bisa terbang dan membuat tubuhnya jadi transparan. Sayangnya, alih-alih membantu keluarga Ohara, Q-taro yang takut pada anjing ini justru acap kali membuat masalah.
5. Esper Mami
anime yang satu ini punya protagonis seorang cewek. Mami Sakura, siswi SMP biasa, dianugerahi kekuatan supernatural. Dia bisa melakukan levitasi, teleportasi, telekinesis, dan telepati. Dengan bantuan teman dekatnya, Kazuo Takahata, Mami menggunakan kelebihannya ini untuk memecahkan berbagai kasus misteri yang terjadi di sekitarnya.
Kayak karya-karya lainnya dari Fujiko F. Fujio, Esper Mami juga menyuguhkan kisah protagonis yang memiliki kelebihan dari anak-anak lain seusianya. Ceritanya pun imajinatif dan menarik. Namun, Esper Mami bisa dibilang berbeda karena lebih kontemplatif. Apalagi, enggak sedikit adegan Mami berdiskusi dengan ayahnya sambil dilukis telanjang.
Digarap sejak 1977 hingga 1982, manga Esper Mami terbit dalam sembilan volume melalui majalah Shounen Big Comic. Oleh Shin-Ei Animation, Esper Mami digarap jadi serial anime yang ditayangkan melalui TV Asahi pada 1987—1989 sebanyak 119 episode. Sayangnya, anime ini enggak pernah mampir di stasiun TV Indonesia sampai sekarang.
6. 21 Emon
Fujiko F. Fujio memang punya imajinasi tinggi soal masa depan. Beberapa karyanya enggak jauh-jauh menceritakan hal-hal yang futuristis. Salah satunya adalah 21 Emon (Nijuichi Emon).
Manga 21 Emon terbit pada 1968—1969 sebagai salah satu serial komik dalam Weekly Shounen Sunday. Dalam manga yang berlatar tahun 2018 ini, dikisahkan seorang anak muda bernama 21 Emon yang punya mimpi jadi pilot luar angkasa dan menjelajahi antariksa. Namun, dia punya kewajiban untuk membantu bisnis hotel yang dikelola oleh keluarganya. Karena Bumi saat itu menjadi planet yang dikunjungi banyak makhluk dari seluruh penjuru galaksi, persaingan bisnis hotel memanas dan hotel keluarganya terancam bangkrut.
Oleh Shin-Ei Animation, manga ini dibuatkan serial animasinya pada 1991. Meski mengusung unsur-unsur fiksi ilmiah yang sama, latar dalam serial animenya diubah, bukan lagi 2018, melainkan antara 2051—2071.
7. Kiteretsu Daihyakka
Protagonis dalam anime fiksi ilmiah ini, Eiichi Kite alias Kiteretsu, mirip dengan Nobita dalam Doraemon. Secara penampilan, mereka sama-sama mengenakan kemeja, celana pendek, dan kacamata. Keduanya juga sama-sama berumur 10 tahun dan lemah dalam urusan olahraga.
Nah, enggak kayak Nobita yang ndableg, Kiteretsu yang selalu pakai topi berinisial “K” ini cerdas dalam hal mengutak-atik mesin. Dia bisa menciptakan robot supercanggih bernama Korosuke. Bersama Korosuke, Kiteretsu pun sering banget melakukan perjalanan waktu dan menemui banyak hal.
Kiteretsu Daihyakka punya dua seri manga yang digarap oleh Fujiko F. Fujio. Seri pertama terbit dalam tiga volume pada 1974—1977. Seri keduanya, Shin Kiteretsu Daihyakka, punya enam volume yang terbit pada 1988—1994. Studio Gallop pun mengangkatnya jadi serial anime selama 1988—1996 dengan total 331 episode.